Honda Brio, sebagai salah satu mobil populer di Indonesia, sering menjadi topik diskusi terkait penggunaan bahan bakar Pertalite. Berikut adalah informasi terkini mengenai penggunaan Pertalite pada Honda Brio, termasuk aturan pemerintah dan rekomendasi teknis.
Aturan Pemerintah dan Pembatasan BBM
Pemerintah Indonesia telah menaikkan harga BBM bersubsidi dan mewacanakan pembatasan kendaraan yang boleh mengisi Pertalite berdasarkan kapasitas mesin. Mobil dengan kapasitas mesin 1.400 cc ke bawah akan dibolehkan mengisi Pertalite.
Spesifikasi Teknis Honda Brio Satya
Honda Brio Satya, yang termasuk dalam kategori mobil LCGC (Low Cost Green Car), sebenarnya tidak disarankan menggunakan bensin Pertalite karena memiliki perbandingan kompresi 10,1:1. Mobil dengan mesin yang memiliki perbandingan kompresi antara 10-11:1 sangat disarankan menggunakan bensin Pertamax (RON 92) untuk efisiensi dan kinerja mesin yang optimal.
Efek Penggunaan Pertalite pada Honda Brio
Penggunaan Pertalite pada Honda Brio, khususnya pada model Satya, dapat menyebabkan beberapa efek kerusakan ringan hingga sedang pada komponen mobil. Efek jangka panjang dari penggunaan bensin oktan rendah ini termasuk tangki bahan bakar yang cepat kotor dan sistem pembakaran yang kurang maksimal.
Rekomendasi untuk Pemilik Honda Brio
Dianjurkan bagi pemilik Honda Brio untuk menggunakan bensin Pertamax yang memiliki oktan lebih tinggi untuk memastikan pembakaran yang lebih sempurna dan menjaga kualitas mesin.
Berikut adalah tabel yang merangkum informasi terkait:
Kendaraan | Disarankan BBM | Perbandingan Kompresi | Efek Penggunaan Pertalite |
---|---|---|---|
Honda Brio Satya | Pertamax (RON 92) | 10,1:1 | Kerusakan komponen, tangki kotor, pembakaran kurang maksimal |
Informasi ini diharapkan dapat membantu pemilik Honda Brio dalam memilih bahan bakar yang tepat untuk kendaraan mereka dan memahami konsekuensi dari penggunaan Pertalite.
: Sumber: Liputan6.com
: Sumber: Otofemale
: Sumber: Honda Outside Java